Online Journalism and Civic Life Apakah jurnalisme online adalah aktor komunikatif , lalu b agaimana media baru khususnya dalam jurna...

Online Journalism and Civic Life


Online Journalism and Civic Life

Apakah jurnalisme online adalah aktor komunikatif, lalu bagaimana media baru khususnya dalam jurnalisme?. Bab ini menganalisis pengalaman dalam jurnalisme online yang berusaha menggunakan teknologi informasi dan komunikasi  untuk lebih mengembangkan dan memobilisasi peran media baru dalam representasi masyarakat yang semakin kompleks.

Komunikasi dan Model Demokrasi

Baru-baru ini, para ahli teori demokrasi menyoroti peran media yang semakin penting sebagai arena debat public di era komunikasi massa dan politik massa. Lippmann (1922) mengatakan  peran pers adalah sebagai jembatan antara massa dan orang dalam yang kuat yang membantu merumuskan kebijakan para pembuat keputusan terpilih, sementara Dewey (1927) melihat peran jurnalisme adalah memungkinkan warga berpartisipasi dalam wacana demokrasi.
Salah satu teori yang berkaitan dengan komunikasi publik dan peran yang dilakukan oleh media adalah model demokrasi deliberatif, teori yang berupaya mengungkap komponen rasional antara warga negara dalam proses politik. Demokrasi yang disengaja sangat bertolak belakang dengan beberapa teori politik elitis yang berlaku yang menekankan tindakan pemilihan individu sebagai lembaga sentral demokrasi. Dengan memahami demokrasi sebagai mekanisme untuk memilih pemimpin politik dalam persaingan antar partai melalui pemungutan suara, model elitis menyamakan dinamika politik dengan pasar sampai batas tertentu.

Makna Ruang Publik

Ruang publik dipandang secara demokratis sebagai penciptaan prosedur di mana mereka yang dipengaruhi oleh norma-norma sosial umum dan keputusan politik kolektif dapat memiliki suara dalam formulasi mereka. Ruang publik juga sudah dianalisis menjadi beberapa poin:
  1. Ruang publik dapat dipertimbangkan sebagi jaringan yang luas mengenai masalah sosial.
  2.  Ruang publik telah diperhitungkan dan dipertimbangkan oleh lembaga-lembaga parlementer
  3.  Ruang publik digunakan sebagai jaringan yang cocok untuk mengkomunikasikan masalah dan pendapat.

Jadi kesimpulannya bahwa publik harus terkonseptual sebagai sesuatu yang bukan hanya sebagai khalayak media dan realitas sebagai proses interaksi diskrusif, namun dalam masyarakat yang kompleks dan termediasi kuat semakin sulit untuk membayangkan ruang publik aktual dan dimensi fundamental dari interaksi tanpa pertemuan warga dengan media dimana terjadi banyak proses komunikatif untuk memahami masalah sosial dan realitas politik.

Cara Baru Meningkatkan Kewarganegaraan
Terlepas dari pengakuan akan peran penting media dalam proses demokrasi, sosiologi komunikasi telah menimbulkan pertanyaan serius mengenai potensi kewarganegaraan media.

  1. Industri media pada dasarnya didorong oleh rasionalitas ekonomi yang bergerak menjauh dari persyaratan sipil.
  2. Tugas menetapkan agenda sebagian besar diambil oleh politisi dan jurnalis dari media besar.
  3. Membangun hierarki kredibilitas berdasarkan kekuatan, legitimasi, dan otoritas.
  4. Dalam wacana dan praktik berita, kerangka dan tipifikasi adalah struktur kognitif dasar yang memandu persepsi dan representasi realitas.
Banyak kritik yang ditujukan kepada media massa sehingga munculah jurnalisme online yang menyajikan alternatif bagi fitur yang tidak diinginkan media massa. Sistem pada media massa, membuka agenda untuk isu-isu yang tidak akan pernah disorot dalam media tradisional, lebih memperhatikan sumber-sumber alternatif dan selanjutnya ke sudut pandang baru, memfasilitasi dialog publik di antara warga dan akhirnya menghindari penggunaan berlebihan dari tipifikasi dan rutinitas dari ruang redaksi tradisional.

Dari Jurnalisme Publik ke Jurnalisme Warga
Gerakan jurnalisme publik, umumnya dipandang sebagai pendahulu jurnalisme warga, muncul sekitar tahun 1990, di media cetak dan audiovisual, dari kesadaran kritis para akademisi dan jurnalis yang terbangun oleh kurangnya minat audiensi pada informasi politik yang dimediasi jurnalistik dan juga oleh rendahnya tingkat jurnalisme warga.

Tujuan jurnalisme publik dalam membantu demokrasi menurut Nip (2006: 6) adalah sebagai berikut:
  1. Untuk terhubung ke komunitas
  2. Untuk melibatkan individu sebagai warga negara.
  3. Untuk membantu musyawarah publik dalam mencari solusi.
Saat ini, jurnalisme warga muncul sebagai fase kedua jurnalisme publik yang sangat terkait dengan kemajuan jurnalisme online. Jadi, dengan kemunculan internet sebagian besar pengalaman jurnalisme publik diterapkan pada jurnalisme online. Jurnalisme warga, yang diikuti oleh net-citizen dan reporter warga, muncul sebagai jurnalisme publik tahap kedua, berkat potensi yang diizinkan oleh internet. Internet telah memberi orang-orang biasa dengan akses gratis ke sejumlah besar informasi dan dengan sarana untuk berbagi informasi dan memfasilitasi diskusi tentang masalah-masalah kepentingan publik.
Keutungan dari jurnalisme warga :
  1. Memungkinkan akses ke distribusi produksi publik pesan oleh banyak orang.
  2. Memungkinkan liputan berita tentang masalah yang tidak menguntungkan media tradisional.
  3. Berwenang, berkat fitur interaktifnya (termasuk kemampuan untuk menambahkan komentar ke artikel).
Jurnalisme partisipatif
Menurut Nip (2006: 12) istilah "jurnalisme partisipatif" memiliki beberapa kekhasan yang berbeda dari jurnalisme warga. Dalam jurnalisme partisipatif, pengguna berita dapat berpartisipasi dalam proses pembuatan berita dengan berbagai cara, tetapi kontribusi pengguna dikumpulkan dalam bingkai yang dirancang oleh para profesional di dalam konteks arus utama.

Perbedaan antara jurnalisme warga dan partisipatif
Nip (2006: 14) mengurangi perbedaan antara jurnalisme warga dan partisipatif menjadi intervensi atau ketidakhadiran jurnalis profesional. Jadi, foto-foto yang diambil dari tsunami di Asia Selatan oleh para wisatawan dan penduduk lokal pada bulan Desember 2004 akan menjadi warga negara kita jika mereka diterbitkan oleh orang-orang itu sendiri, tetapi akan menjadi jurnalisme partisipatif jika materi itu diserahkan kepada sebuah organisasi berita arus utama untuk publikasi.

Keterkaitan Media Saat Ini
Berbicara media massa dan online saat ini khususnya di indonesia memang sangatlah banyak dan beragam, namun dibalik keberagaman dan banyaknya media media yang dapat mempermudah akses informasi itu sebenarnya hanya milik beberapa orang saja, maksudnya satu orang dapat memiliki beberapa media. Selain itu juga seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa suatu media baik itu massa maupun online di indonesia terkadang cendrung terhadap salah satu partai politik dan bahkan terkadang dalam memberitakan tidak segan untuk menyudutkan pihak lawan atau partai poitik lain. Hal ini terkait dengan kepemilikikan media tersebut yang juga terjun kedalam partai politik sehingga terkadang dalam menayangkan pemberitaan, media atau wartawan masih harus mengikuti apa kemauan pemilik media.

-RSU-

1 komentar:

Konvergensi   Media Konvergensi sendiri memiliki beberapa pengertian seperti konvergensi sebagai produk yaitu teknologi yang berbeda d...

KONVERGENSI MEDIA


Konvergensi  Media

Konvergensi sendiri memiliki beberapa pengertian seperti konvergensi sebagai produk yaitu teknologi yang berbeda dan disatukan oleh digitalisasi. Pengertian konvergensi sebagai sistem adalah sebuah fenomena yang terjadi diberbagai bidang yang berbeda tetapi saling berhubungan dan memiliki timbal balik. Sedangkan pengertian konvergensi media adalah fenmena bergabungnya berbagai media yang awalnya dianggap berbeda atau terpisah baik itu media cetak atau elektronik, tradisional ataupun modern berubah atau melebur menjadi ke dalah sebuah media tunggal. Konvergensi ini telah merambah dan mengubah berbagai aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, budaya, politik, pola berpikir, gaya hidup dan juga perilaku konsumsinya.

Lalu adakah pengaruh dari konvergensi media pada diri saya dan apakah contohnya.
Konvergensi akan sangat mungkin terjadi jika konten sudah ada dalam bentuk digital, dimana komputer dan internet memiliki pengaruh yang kuat didalamnya. Namun saya rasa internetlah yang memiliki pengaruh terkuat dimana dengan sistem jaringannya ia dapat membuat komunikasi menjadi tak terhalang ruang dan waktu. Nah langsung saja, pada saat ini semua orang rasanya sudah terpengaruh oleh majunya teknologi dan juga konvergensi dari media, termasuk saya. Dan saya rasa kebanyakan orang saat ini akan terpengaruh kuat dengan yang namanya smartphone  karena hampir semua kalangan memilikinya bahkan anak balita pun sudah mulai dikenallkan dengan smartphone dan juga orang orang yang sudah terblang tidak muda lagi yang dulunya gaptek sekarang jauh lebih tau teknologi. Pengaruh positif pasti banyak salah satunya kecepatan akses informasi, mempermudah dan mempersingat waktu dan membantu banyak hal dalam pekerjaan atau kegiatan sehari-hari. Dan pengaruh negatifnya pun tidak kalah banyak, yang saya rasakan adalah lebih banyak menunda nunda pekerjaan hanya untuk sebuah smartphone. Memang saya menyadarinya dan kadang saya berkata saya harus melakukan pekerjaan ini. Membuat tugas misalnya, mencuci, ataupun membersihkan kost, namun semua hal itu terkadang hanya sebuah wacana saja. Hahaha...

Sedikit cerita waktu akhir di bangku SMP, saya mengalami kecanduan sebuah aplikasi atau sebuah media sosial yaitu Twitter sebuah jejarng sosial mikroblog yang penggunanya dapat menulis apa saja hingga maksimal 140 karakter sebelum akhirnya pada tahun 2017 lalu karakter tersebut ditambah manjadi 280. Dengan fitur timeline dan # (hashtag) untuk trending topic membuat saya tertarik dengan media ini. Dengan adanya timeline ini semua informasi terbaru terus berjalan dan terus terupdate dengan ditambah lagi fitur trending topicnya itu segala informasi yang sedang banyak dibicarakan dapat diketahui.

Setiap hari saya menggunakan HP saya untuk mengakses Twitter dan hal ini berlangsung cukup lama dari kelas 3 SMP hingga pertengahan kelas 1 SMA. Hingga pada akhirnya HP yang biasa saya gunakan rusak dan belum bisa membeli yang baru dan pad saat itu saya merasakan dari sisi emosional merasa sedih, merasa ada yang hilang dan juga merasa ada yang kurang karena karena sama sekali dapat mengakses Twitter namun pada saat itu saya belum menyadari bahwa saya kecanduan sebuah media dan barulah setelah kurang lebih menjelang akhir masa SMA saya baru menyadari akan hal tersebut karena saya mengalami hal seperti itu sebanyak 2 kali dan hal yang dapat menghentikan kecanduan itu untuk sementara ini adalah rusaknya alat yang digunakan untuk mengakses karena hal itu juga yang benar-benar membuatku tidak terlalu intens mengakses seperti dulu.

Nah, mungkin hanya itu sedikit cerita tentang konvergensi media yang terjadi padaku, dari yang dulunya hanya bisa membaca tentang cerita pengalaman dari orang lain melalui tulisan tulisan di koran yang saya baca ketika SD hingga sekarang semua orang dapat bercerita dan menulis diberbagai media online dan semua orang pun dengan mudahnya dapat mengakses termasuk saya, sampai dapat beruba beberapa pola hidup termasuk juga dari sisi emosional saya.

Lalu apakah kalian pernah mengalami konvergensi media juga ?
-RSU-

0 komentar:

Introduce My Self Hallo.. selamat datang di halaman blog kecilku ini. Perkenalkan namaku Rahmiko Setyo Utomo dan teman temanku bia...

Introduce My Self


Introduce My Self

Hallo.. selamat datang di halaman blog kecilku ini.

Perkenalkan namaku Rahmiko Setyo Utomo dan teman temanku biasa memanggilku Miko.
Aku lahir di Purbalingga, sebuah kabupaten kecil di Jawa Tengah pada saat Indonesia mengalami masa revolusi. Terlahir dari keluarga yang dibilang berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari walaupun Mama hanya lulusan sekolah rakyat dan Bapak lulusan SMA.

Aku satu-satunya anak laki-laki, kakak dan adikku perempuan dimana kami diberikan nama marga yang sama yaitu “Rahmiko” yang digunakan kami di awal nama, so bisa dikatakan kalau nama Rahmiko adalah kepemilikan bersama. Hahaha

Aku memulai pendidikan di bangku taman kanak-kanak pertiwi Tlahab Lor, sekolah dasar negeri 2 Tlahab Lor, SMP dan SMA 1 Bobotsari dan sekarang sedang menerusksan pendidikan di Universitas Tidar program studi Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik.

Sedikit saja fakta tentang diriku, sampai sekarang aku tidak suka dengan buah rambutan karena ada cerita tersendiri saat masih kecil. Dan jika kebanyakan anak laki-laki menyukai olahraga sepak bola, tapi aku lebih memilih bulutangkis, karena sedari kecil sudah dikasih tontonan seperti itu.

Demikian perkenalan singkat tentang diriku, hope you enjoy with my content ðŸ˜‡

3 komentar: